Sabtu, 21 Maret 2020

PENDAKIAN GUNUNG GEDE VIA CIBODAS
20 JAM DI GUNUNG GEDE

4-5 OKTOBER 2014

Idul Adha 1435H


Sabtu 4 Oktober 2014
Tim daypack BABEH. Terdiri dari Dery Setiadi (ketua tim) Deden Wardani, Hasanudin, Muhamad Solih dan saya Riski Novialani, mencoba mendaki gunung Gede malam hari. Meski berdaypack ria, tapi persiapan tetap matang, seperti flysheet, jas hujan, jaket, makanan dan minuman secukupnya. Kalau dulu sih masih boleh, dan sekarang sudah dilarang sepertinya.

Berangkat pukul 6 sore dari Tugu Kujang, setelah melihat tikus besar didepan Masjid Raya. Ya Solih dan Deden masuk ke got karena pecicilan dan ada barang yang jatuh, jadi mau ga mau ya harus menyusuri got hahaha.

 Naik angkot 01 Ciawi dengan ongkos 3rb/orang, jalan santai 1kman cari minimarket dari perempatan Ciawi hingga RSUD. Alasannya karena Gas yang lupa dibeli, kebiasaan.
Gas berhasil didapat, lanjut menumpang bus kearah Cibodas yang penuh sesak, dengan ongkos 10rb/orang. Berjejal, bahkan Dery terpisah dengan kami dibelakang. Tetapi beruntungnya ditengah jalan ada teteh-teteh cantik naik bus di pintu belakang, wah menang banyak doi, pikir kami berempat. Berdiri hingga tujuan, rasanya kaki pegel duluan coy. Setelah hampir 2jam berdesakan, akhirnya kami berlima bisa keluar bis dan menghirup udara segar. Cibodas cerah malam ini, lanjut menyambung angkot dengan ongkos 5rb/orang. Angin mulai menusuk tulang, kami berlima pun tiba di pos pemeriksaan simaksi pukul 21.00.

Ada hal unik disini, saat pemeriksaan simaksi. Saya dan Deden yang diutus tim untuk lapor, karena terlihat paling safety. Alhasil tak berjalan mulus, lalu kami semua diharuskan berkumpul untuk pemeriksaan. Boom! Yang tidak pakai sepatu diwajibkan membuat surat pernyataan bermaterai 6000, Dery dan Hasan pun terjaring. Daripada harus nyari materai sendiri kebawah jam segini, alhasil kena chas 10rb untuk surat pernyataan. Suasana mendadak bete, karena uang segitu sangat berharga bagi kami pelajar yang membawa uang pas-pasan. Entahlah, tapi memang harus diakui kami juga yang salah. Yuk isi air, dan berdoa untuk kelancaran perjalanan kita.

Start pendakian pukul 21.40 malam, dengan membawa titipan simaksi SMK Sumbangsih, karena kedua temannya turun duluan. Perjalanan berlangsung hening, tenang, dan dingin. Tak begitu lama bertemu kelompok Sumbangsih, lanjut memberikan Simaksi, dan tugas selesai. Tak terasa 35 menit berjalan, kami tiba di Telaga biru. Airnya sudah mengalir deras, padahal Juni lalu airnya sempat mengering. Istirahat, minum, dan lanjut lagi, 5menit berjalan lalu tiba di Rawa Ganyonggong. Jembatan beton yang panjangnya kurang lebih 1km, angin dingin kembali menusuk tubuh kami. Tapi kerennya siluet Pangrango terlihat jelas, dan taburan berjuta bintang menambah indah malam ini.

Hampir 1 jam kami trekking dari Cibodas, akhirnya tiba juga di Panyangcangan. Lurusin kaki sebelum berjalan di trek panjang, dan deru air terjun Cibeureum memecah keheningan malam. Ya obrolan kami semakin berkurang seiring terkurasnya fisik, jalan menanjak panjang kedepan. Tak kami temui pendaki lain selama di trek ini, dan tim kami pun mulai terpecah. Deden Hasan perlahan didepan ngebut, dibelakang ada saya Dery dan Solih yang sibuk menahan kantuk.


Minggu 5 Oktober 2014
Tepat tengah malam ini kami baru tiba di Pos Air Panas, Deden Hasan sudah buka terpal aja, pertanda mereka sudah agak lama menunggu kami. Perjalanan terus dilanjutkan, melipir sungai Air Panas dengan sisi kanan jurang menganga. 00.30 kami berlima tiba di Pos Kandang Batu, sudah banyak tenda berdiri disini. Lanjut lagi lah, menuju Kandang Badak. Trek menanjak tak begitu terasa karena kami berlima membawa daypack, langkah kami pun begitu stabil hingga saat ini.
Pukul 01.20 kamipun tiba di pos Kandang Badak, weekend kali ini bahkan sudah ada warung berdiri. Warna warni tenda, dan dengkuran tidur pendaki yang kelelahan seakan menyambut kami kala itu. Setelah isi air, kamipun sepakat untuk beristirahat dahulu disini sebelum summit. Beralaskan spanduk, terpal, dan jaket, kamipun tidur begitu saja. Menahan dingin, istilah nya mah 'noroktok' waa.

Tak begitu nyenyak, dan saling menempel satu sama lain biar agak anget.
Akhirnya kami dibangunkan alarm yang begitu menyebalkan, packing dan siap-siap untuk summit. Pukul 02.30 pagi berjalan menuju puncak Gede, sesekali menyalip rombongan lain untuk efektifitas waktu. Melewati Jembatan Rante dengan lancar, ditemani Pangrango yang menjulang tepat dibelakang kami. Terus menanjak, vegetasipun mulai berubah. Mendekati puncak angin kembali menerpa kami berlima, terus berjalan melawan hawa dingin.

Tiba di puncak bayangan pukul 4 pagi, gemerlap lampu kota Cianjur masih terlihat indah. Sinar rembulan dan langit yang masih berbintang, perlahan berganti dengan garis horizon oranye diufuk timur. Berjalan terengah-engah melewati trek pasir yang memuakkan, dan fisik juga yang mulai kewalahan. Perlahan saja, puncak Gede tinggal didepan mata kok.

Pada akhirnya kami tiba di puncak gunung Gede 2958mdpl pukul 04.40 pagi, tepat 2 jam perjalanan dari Kandang Badak tadi. Tarik flysheet, gelar spanduk dan terpal, bikin masakan dan cikupi. Sunrise yang begitu indah kami lewati begitu saja, karena lupa membawa kamera huhuhu. Perut terisi, tinggal nyantainya saja. Menikmati sunrise live diketinggian, dokumentasi seadanya pake HP Solih yang tak begitu canggih.
Puncak gunung Gede

Puncak gunung Gede

Cerah hari ini, Pangrango, Salak, dan bukit-bukit daerah Puncak terlihat jelas tanpa awan. Puas berfoto ria, saya dan Dery bergegas menuju Alun-alun SuryaKencana untuk isi air lagi, dan mereka bertiga tidur di flysheet.

Terasa cepat dan sedikit berlari, hanya 15menit dari puncak ke Alun-alun. Suasana menguning dan agak gersang, bekas terbakarnya sebagian saat Agustus lalu. Ala-ala savana Afrika, Suryakencana kala itu. Edelweis yang sudah mekar mentok dan menguning, bahkan memasuki fase layu. Rasanya ini lembah terindah, maklum baru kali ini saya ke alun-alun SuryaKencana. Berfoto ria lagi, dan lanjut isi air. Beruntung mata air tak mengering, karena kemarau hebat beberapa bulan lalu. Bahkan beberapa gunung di pulau Jawa sempat terbakar lumayan hebat, sedih wa tapi tak bisa berbuat banyak :'(

Beban berubah menjadi menyiksa, jalan perlahan memelan. Setelah tadi turun berlari, sekarang naiknya ngesot coy. Terasa lama sekali, mana doi ga peka gamau gantian bawa daypack :D Tetapi semua kadang terbayar, saat menoleh ke Surken, tiba-tiba kabut mengalir dinamis dari Timur ke Barat, menutupi sebagian alun-alun.

40menit menanjak, dan tiba kembali ke puncak Gede pukul 08.40 pagi. Ngos-ngosan deh, Dery gabung tidur sama anak-anak yang sudah pulas sedari tadi. Saya sibuk memasak sosis, nyemilin roti dan nabati. Tiba-tiba ada seorang pendaki yang bertanya pada saya, ada air lebih atau tidak. Dengan enteng saya jawab: "ada tuh bang, di Surken.". Tiba-tiba saya di tendang bebas ke kawah, hahaha. Tentunya itu hanya bercanda, dengan senang hati saya berikan 1,5liter air, dan dibalas dengan 600ml ciu katanya. Tapi tidak saya terima, dan tak habis pikir saja sampai bawa gituan kesini, ke tempat ini.

Puncak gunung Gede

Puncak gunung Gede

Lumayan lama bertidur ria disini, karena cuaca cerah, fisik yang lelah, dan tak begitu ramainya pendaki weekend kala itu. Pukul 11 siang baru pada bangun semuanya, ayo prepare lagi. Lipat terpal spanduk dan flysheet, yuk turun gunung. 11.20 perlahan meninggalkan puncak gunung Gede yang perlahan berkabut, terimakasih untuk cuaca cerah pagi ini ya De (panggilan akrab gunung Gede). :D Terasa cepat, dan karena tak banyak beban yang kami bawa saat pulang.
Nah dari Jembatan Rante kami berinisiatif turun melewati jalur lama, lagi-lagi paketua Dery yang jadi penunjuk jalan.

Melipir kanan, bukan lurus. Setapak mulai tertutup karena jarang dilalui, dan kami menemukan plang-plang usang khas jalur jadul. Intinya sih lebih lama, dan lebih bervariasi naik turunnya, dengan bau belerang disisi kanan jalur. Jua menemukan pertigaan yang agak samar, indikasi bisa ke kawah gunung Gede. Kamipun tiba di Kandang Badak pukul 12.30, dengan muncul dari sisi kiri perempatan arah gunung Gede dan Pangrango.

Isi air lagi, dan lanjut turun. Diperjalanan sempat buka sisa logistik untuk cemilan makan siang, dan rencana di Telaga Biru kita akan makan besar lagi. Melalui Kandang Batu dan tiba di Air panas pukul 13.30 siang, bablas lagi brad. Jarang bertemu pendaki padahal sedang weekend, dan kami baru sadar kalau hari ini bertepatan dengan Idul Adha 1435H. Yah pantas saja gema takbir berkumandang saat perjalanan berangkat kemarin, dan suara sayup-sayup takbir sedikit terdengar dari puncak Gede.

Diperjalanan Dery selalu ngomongin 'ngodok' yang entah maksudnya apa, segala sesuatu dihubung-hubungan dengan kata itu, dan membuat kami tertawa lepas. Gila memang, dan kata itu yang jadi bahan obrolan terus menerus. Dan obrolan stres ini yang menjadi inspirasi nama ekspedisi kami, yaitu 'Kokodok Expedition'. Satu jam lebih kami baru tiba di Panyangcangan, padahal baru satu jam tapi terasa begitu lama. Tadinya mau main dan masak di Cibeureum, tetapi karena banyak wisatawan, jadi ya lebih baik diurungkan saja. Lanjut turun, Pangrango sudah tertutup dilihat dari Rawa Ganyonggong.

Pukul 3 sore akhirnya kami tiba di Telaga Biru, pos yang direncanakan untuk makan besar. Bongkar peralatan lagi jon, sumber air juga tinggal 'nyerok' doang istilahnya mah. Masak tepat didepan danaunya, dengan menu kornet, sosis, sop, sarden, dan kentang goreng. Meski kadang diganggu babi hutan, tamu pribumi yang tak diundang hehe. Ekspetasi ya memang nikmat, tapi lagi-lagi tak habis, memang masakan dan menunya aja inimah yang kebanyakan hahaha.

Gokilnya Hasan berniat baik menawarkan makanan ke beberapa rombongan yang sedang lewat, tidak dijawab, malah dilihat secara sinis pula oleh mereka. Dia yang nawarin dan dia yang jawab sendiri, kamipun tertawa ngakak dibuatnya. Ditambah ngakak karena kebetulan ada rombongan lain yang lewat sedang memutar lagu Judika-Aku yang Tersakiti, tepat dengan suasana kala itu hahaha.

Perut sudah kenyang, dan akhirnya kami turun menuju Cibodas pukul 5 sore. Diperjalanan kami terus bercanda, seolah hari itu milik kami berlima. Menemukan polybag yang berisi full sampah, yang ditinggal begitu saja oleh pendaki tak bertanggung jawab. Yasudah kami angkut saja dan bawa kebawah, karena memang kami tak terlalu membawa banyak sampah kali ini.

Tiba di pos akhir, yaitu Cibodas pukul 17.30 sore. Tak disangka kami dipuji oleh penjaga pos SIMAKSI karena membawa sampah banyak, padahal kami sempat diremehkan saat naik kemarin malam. Sampe diberi minum pula, duh jadi terharu, padahal kami bawa sampah banyak hanya dari Telaga Biru, pak :D Tak berlama-lama, akhirnya kami pamit pulang pukul 6 sore, pamit kepada penjaga pos simaksi, dan kepada gunung Gede Pangrango.

Lanjut naik angkot kebawah dengan tarif 5rb/orang, lanjut menuju Bogor dengan nyari tumpangan. Awalnya sih dapet, tapi cuma sampai Puncak, nunggu tumpangan lagi tapi gadapet-dapet. Pasrah dan karena hari yang semakin malam, kami menyerah dan kembali naik bus menuju Ciawi, 10rb/orang. Hanya istirahat dan tidur yang bisa kami lakukan, karena Puncak macet dihari libur, apalagi Idul Adha seperti ini.
Dari Ciawi naik angkot menuju BaranangSiang, 3rb/orang. Untuk transport ya sama seperti berangkat kemarin, dan tiba di markas besar, rumah Deden pukul 21.30. Langsung pulang sajalah karena kami mengejar istirahat dirumah, karena hari esok harus sudah sekolah lagi.
"Saat kita berjuang bersama-sama meraih suatu sasaran, terkadang kebersamaan yang kita lalui lebih penting daripada sasaran yang telah kita capai."

Kaos abu hijau yang melegenda.
Terimakasih Tuhan, atas izinmu kami berhasil mendak gunung Gede kali ini.
Terimakasih Gede Pangrango, atas keramahan dan cuaca cerah hari ini.
Terimakasih tikus mesjid raya, teteh cantik di bus, materai 10rb, Sumbangsih, pendaki ciu, babi hutan yang iseng, dan rombongan sinis, yang menambah cerita kami kali ini.
Dan terimakasih kalian, atas segala kekompakan, dan kehangatan. Semoga kita semakin erat, dan kembali berpetualang lagi bersama.

CATATAN WAKTU :
4-10-14
18.00 Tugu Kujang
21.00 Cibodas
21.40 start trekking

5-10-14
00.00 Air Panas
00.30 Kandang Batu
01.20 Kandang Badak, tidur sejenak
02.30 Summit attack
04.00 Batas Vegetasi
04.20 Puncak Gede 2958
07.00 Menuju Alun-alun Suryakencana
07.15 Alun-alun Suryakencana
08.00 Kembali ke Puncak Gede
08.40 Puncak Gede
11.20 Perjalanan turun
12.30 Kandang Badak
13.30 Air Panas
15.00 Telaga Biru, masak
17.30 Cibodas
21.30 Bogor kota


Tidak ada komentar:

Posting Komentar