PENDAKIAN GUNUNG KAPUR CIAMPEA
DIAWAL MENDAKI, DAN MENGENAL KALIAN SAHABAT.
DIAWAL MENDAKI, DAN MENGENAL KALIAN SAHABAT.
PEMBENTUKAN BABEH (BARUDAK BEUKI HIKING)
6-7 JUNI 2013
GUNUNG KAPUR CIAMPEA BOGOR
RABU 6 JUNI 2013
Berawal dari ajakan teman SMK, Dery Setiadi. Kami diajak beliau untuk mendaki gunung, eh bukit deh. Soalnya ketinggiannya hanya 354mdpl, kami yang masih duduk dikelas 1 salah satu SMK Negeri di Bogor, ya mau-mau saja. Tanpa tahu ilmu dasar pendakian, yang penting liburan kami berbeda, pemikiran kami saat itu.
Tim beranggotakan Dery, Solih, Hasan, Deden, Deni, Toke (saya), Puput (kekasih saya) Zulfikar, Usman, Raka, dan Toni. Sepulang sekolah langsung berangkat, meeting point di SMA 1 Bogor. Sekitar pukul 1 siang tim berkumpul, lanjut naik angkot 03 jurusan Laladon, FYI ongkos masih 2500 kala itu :D Disambung angkot 05 arah Leuwiliang, turun di gang Cibadak.
"Teman, itulah tujuan kita sekarang", kata Dery. Kata-kata itulah yang masih teringat dipikiran saya hingga saat ini, ketika kembali lagi ke Gunung Kapur ini. Gunung Kapur dengan nama lain gunung Cibadak, menurut letak geografisnya. Terletak diantara kecamatan Ciampea dan Cibungbulang.
Logistik dinyatakan cukup, dan fisik siap, pukul 2 siang kami berjalan perlahan mendaki. Kami yang hampir semua tak tahu apa-apa, berpakaian bukan standar pendakian. Ada yang pake flanel, jeans, jaket, bahkan ada yang pakai celana sekolah :3 Tapi semangat kami yang mengabaikan itu semua, bismillah saja.
Trekking awal melewati rumah-rumah penduduk, lalu memasuki lapangan yang lumayan luas. Disusul pepohonan semacam jati yang tersusun rapi, hingga kami menemukan pintu rimba. Makin kesini makin terasa berat, langsung menanjak dengan keadaan masih rapat nan hijau (kala itu). Sesekali memanjat, dan menoleh ke belakang membuat kami kembali bersemangat. Pakaian kami jadi boomerang tersendiri, gerak pun tak sebebas biasanya. Keringat bercucuran, trek terjal, dan banyak istirahat. Tapi Dery (ketua tim) dan Sholih tak hentinya menyemangati kami, yang sangat awam dari dunia pendakian. Perlahan tapi pasti, akhirnya kami tiba di titik pandan (kalo yang udah pernah ke gunung Kapur Ciampea pasti tau). Jalur masih tertutup kala itu, kami masih meraba dan ambil kanan melewati tebing. Memanjat, sesekali saling berpegangan erat membantu. Terus menanjak, berat, melewati karang-karang tajam, lalu melipir kiri terus. Hingga pada akhirnya kami tiba di puncak Gunung Kapur Ciampea pada pukul 15.30 sore, dan ini pertama kalinya saya menginjakan kaki di titik setinggi ini. Kami semua bersyukur bukan kepalang, perjalanan yang sangat berat telah usai.
Nikmat Tuhan mana lagi yang kita dustai, pendapatku dalam hati kala itu. Istirahat, tidur-tiduran bebas, karena rerumputan yang masih hijau kala itu di puncak gunung Kapur. Kami tak membawa tenda, hanya terpal kecil yang disangga beberapa kayu untuk melindungi kita kalau tiba-tiba hujan. Indah luar biasa, hijau dimana-mana. Bendera BABEH berkibar lepas, langit berawan dan angin bertiup kencang.
Malam pun tiba, segeralah kami memasak, membuat api unggun, dan bernyanyi ria, kebetulan salah satu dari kami membawa gitar. Canda ria, gembira, malam itu kami lalui dengan ceria. Hingga pada akhirnya kami semua teringat dengan persediaan air yang semakin menipis, bingung bukan kepalang. Dery selaku ketua kelompok berinisiatif turun kebawah untuk membeli air, dan beberapa anggota mengamininya. Dan demi kelangsungan hidup kelompok kita (agak lebay), Dery, Solih, dan Zul turun kebawah untuk membeli air, kami hanya bisa bilang, "hati-hati, kalian".
Suasana berubah penuh kecemasan, angin bertiup melambat, tak ada obrolan canda tawa seperti tadi. Selalu memperhatikan titik cahaya headlamp, memastikan mereka baik-baik saja. Dan hingga pada akhirnya, 3 jam mereka mininggalkan kami, tiba-tiba datang dengan membawa beberapa liter air mineral. Senang bukan kepalang, mereka tak kenapa-kenapa, kerongkongan pun teraliri lagi :D Tak begitu lama kami tertidur begitu saja, dibawah jutaan bintang, di puncak bukit Kapur Ciampea.
KAMIS 7 JUNI 2013
Rencana hanyalah rencana, yang tadinya bangun tengah malam untuk peresmian, taunya semua tepar kelelahan. Meski begitu, 7 Juni tetap diperingati sebagai hari lahirnya organisasi kami, yang dulu bernama BABEH menjadi SARGIATA (Sahabat Rimba Penggiat Alam).
Kami semua terbangun pukul 05.30 pagi, melihan sunrise pertama kami dari ketinggian. Indah nan cerah, bersyukur atas nikmatnya. Gunung Salak dan Gede-Pangrango, seperti melambai dari kejauhan. Hingga kami berjanji, akan kembali kesini, namun bukan ke puncak ini, yaitu puncak di timur sana (sekarang namanya puncak Karang Gantung yang sudah dibuka jalurnya).
Sarapan mie seadanya, packing, opsih, lalu pulang, melewati jalur yang berbeda dengan jalur yang kami lalui kemarin (jalur resmi). Tak ada orang lain selain kelompok kami disini, mungkin pendakian belum terlalu booming seperti sekarang. Perlahan satwa penghuni sini bermunculan, seakan menyambut perpisahan kami. Ya monyet-monyet itu seperti tak mengganggu, tak seperti sekarang, yang kadang mencuri, bahkan seperti menyerang. Menembus lebatnya jalur turun, terjal namun terasa cepat. Penuh kehati-hatian juga, karena takut celaka dan takut kotor, hehehe.
1jam kita sudah sampai di lapangan, dan bergegas ke sungai kecil untuk mencuci sepatu, celana yang lumayan kotor. Pulang dengan rute angkot yang sama menuju Bogor Kota, dan kami semua berpisah dengan sendirinya.
Pengalaman mendaki pertama yang tak terlupakan. Terimakasih Dery dan Solih, telah mengenalkan kepada kami, tentang Alam dan ciptaannya. Meski dulu kami tak tahu apa-apa tentang ilmu dan dasar, sekarang perlahan kami berkembang menjadi lebih baik, alhamdulillah.
Maaf padaMu, kami mencoba menjelajah dengan etika dan ilmu yang belum cukup. Maaf telah mengganggu penghuniMu, dengan nyanyian-nyanyian arogansi kami diatas sana. Dan maaf tentang api unggun, meski secuil batang kayu yang diambil. Maafkan dosa-dosa kami lalu, yang belum faham makna mencintai Mu.
Semoga Gunung Kapur Ciampea tetap hijau, seperti seharusnya. Bukan di eksploitasi besar-besaran, oleh penambang kapur yang serakah.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar