Jumat, 01 Mei 2020

PENDAKIAN GUNUNG PRAU VIA PATAKBANTENG - DIENG
A PEAK OF THOUSAND HILLS
11 - 12 DESEMBER 2016

Area camp gunung Prau

Gunung Prahu (terkadang dieja Gunung Prau) berketinggian 2.565 mdpl terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Prau merupakan tapal batas antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo. Bentuk gunung Prau itu seperti perahu terbalik, dan konturnya berbukit-bukit.

Sedikit drama sehari sebelumnya, yakni tanggal 10 saat keberangkatan. Bus Sinar Jaya relasi Baranang Siang - Mendolo Wonosobo dengan jadwal berangkat pukul 4 sore, dan ku yang baru pulang dari pabrik (izin pulang cepat) pukul 3 sore. Diperjalanan pulang diguyur hujan deras, dan teledornya perjalanan dari Citeureup (pabrik ku) ke Bogor - Jalan baru tanpa menggunakan jas hujan, karena sudah di packing di ransel. Tiba dirumah dengan kuyup pukul 15.45, ganti baju, langsung berangkat lagi menunu terminal. Ku baru tiba di terminal pukul 16.20, dan syukurlah kelompokku bisa melobi agen bus agar menunggu ku yang telat beberapa menit. Ku naik ke bus dengan sedikit omelan, dan bus pun langsung berangkat meninggalkan Bogor. Drama seperti film '5CM' dikehidupan nyata, gaspol pak sopir, telolet!!! 

Tim kami berjumlah 4 orang, yakni Puput Sopyan (kekasihku), Ruby kawan pendakianku ke Gede lalu, dan mas Imam Akbari kawannya Ruby.


MINGGU 11 DESEMBER 2016
Efek macet weekend atau efek ngaret menungguku ya, pukul 6 pagi bus baru tiba di Banjarnegara, biasanya subuh sudah tiba. Pukul 7 baru tiba di tujuan, terminal Mendolo Wonosobo. Rasanya ku sangat akrab dengan terminal ini, karena dalam 1tahun ku pulang-pergi kesini hingga 3x. Lanjut memesan tiket pulang esok hari, Sinar Jaya dengan tujuan yang sama dengan harga 112rb. Sarapan, lalu mencari bus 3/4 arah Dieng. Cari yang penuh agar langsung berangkat, dengan ongkos 15rb bus 3/4 perlahan meninggalkan Mendolo pukul 08.30 pagi.

Bus berjalan perlahan, karena macet di daerah kota maupun di jl raya Dieng nya. Pun beban yang hampir overload, terkadang seperti meraung-raung saat di tanjakan. Total 2 jam perjalanan Mendolo - Patakbanteng, dengan jarak tempuh 26Km dengan perbedaan elevasi Mendolo 800mdpl - Patakbanteng 2000mdpl. Patakbanteng dikelilingi perbukitan indah, yakni di utara gunung Prau, dan selatan ada Sikunir. Timur ada Sindoro & Sumbing, dan di barat yakni perbukitan Dieng lainnya. Mengurus Tiket masuk seharga 10rb, dan menyadari begitu ramainya Prau di weekend kali ini. Kita bergabung dengan 3 pelajar asal Cigombong, yakni Arka, Denda, dan Syahdan. 

Team

Peta gunung Prau
Peta gunung Prau

Kita bertujuh baru memulai trekking pukul 12 siang, cuaca berawan khas penghujan melindungi kita dari terik tengah hari. Melewati rumah-rumah warga dan mendaki +-500 anak tangga, lalu mendaki 45° lurus dan Pos 1 berada diujung tanjakan sana. Dan menyadari hari ini bertepatan dengan International Mountain Days dan weekend, juga mendaki dimusim penghujan. Kita harus siap mental, dengan antrian pendaki yang panjang dan kalau diguyur hujan sore nanti.

Pos 1 Sikut Dewo pukul 12.30 siang. Jalur kedepannya yakni tanjakan tak berujung, dan kita harus sabar tuk mendahulukan yang turun terlebih dahulu. Sempet ngebreak disalah satu warung, karena hujan yang turun cukup lama. Vegetasi masih terbuka dan belum masuk hutan, dengan view perkebunan warga dan datara  tinggi Dieng.

Antre yang rapi ya...

Pos 3 gunung Prau
😰

✌️✌️

Plawangan gunung Prau
✌️view

Hingga pukul 4 sore, kita sudah tiba di area camp 2570mdplan. Ku berinisiatif dengan Syahdan tuk membackup Ruby dan mas Imam, dan sisanya coba membangun tenda. Dan pukul 16.30 sore kita semua sudah kembali bersama, dan observasi mencari tempat camp. Kita ngecamp ditengah, karena diarea dekat hutan sudah penuh dengan tenda. Juga karena ku ingin, saat buka tenda langsung dapet view hehe. Pun faktor kabut tebal dan gerimis yang perlahan turun, membuat kita terburu-buru membangun tenda.

Pukul 5 sore kita sudah santai, dan mulai memasak. Makan malam berlangsung khidmat, karena kita tak sempat makan siang & sore. Malamnya tak ada taburan bintang, seperti kisah-kisahku sebelumnya. Bahkan ku masih bersyukur diberi kelancaran, karena faktor keadaan tak berpihak pada kita.

Mendaki di penghujan, weekend, dan bertepatan dengan Hari Gunung Internasional. Juga yang perlu kita sadari, Basecamp-area camp hanya berjarak <2KM sahaja. Yakni tempat camp kita berelevasi 2570mdpl, Patakbanteng sudah 200mdpl. Tp total perbedaan elevasi 570mdpl dengan waktu tempuh 4jam, cukup lama ya. Maklumi sahaja, resiko pendakian kelompok hehe. Daaan pukul 20 kita sudah sama-sama terlelap, karena memang tak ada lagi yang dikerjakan.



SENIN 12 DESEMBER 2016
Alarm berdering pukul 05.30 pagi, hamparan view gunung-gunung Jawa Tengah pun nampak jelas. Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi, Ungaran dan Andong nampak jelas. Warna-warni tenda yang berdiri, dan punggungan yang nampak kokoh. Indah sekali. Pantas saja sering viral. Dengan terletak di kawasan wisata Dieng, jarak tempuh dekat, perbedaan elevasi yang sedikit, juga tiket masuk yang sangat murah. Namun kita sudah bisa menikmati view secantik ini. Ku bersyukur, bisa hidup di negeri yang kaya ini, dan menjaganya adalah tanggung jawab kita semua.

Camp Sunrise Gunung Prau
Morninglory

Camp Sunrise Gunung Prau
❤️



Kebalik wuy

Camp Sunrise Gunung Prau

Setelah puas berfoto, kita memasak sarapan pagi. Menikmati orang yang lalu lalang, memperhatikan pose-posenya, aksesorisnya, hingga tulisan-tulisan kertas yang dibawanya. Tak apalah, kita juga sering begitu. Yang penting tak melanggar norma, dan tetap mengutamakan faktor safety di tiap pendakiannya. 

Camp Sunrise Gunung Prau


Camp Sunrise Gunung Prau
View perpisahan

Mentari pagi, beri salam lagi~ dirasa cukup, yuk kita packing. Setelah semua masuk ke ransel, dan sampah sekitar tenda kita sudah bersih. Kita memulai perjalanan pulang pukul 10 pagi,dan masih harus mendaki kearah utara. Perjalanan turun membawa kita melintasi hamparan bukit telettubies yang landai, dan hamparan bunga Daisy ikon gunung Prau yang indah.

Daisy

Bukit telettubies gunung Prau
Salah satu bukit telettubuies

Bukit telettubies gunung Prau
Sabana

Puncak gunung Prau
Trianggulasi Prau

Akhirnya setelah berbukit-bukit, kami tiba di puncak gunung Prau /Prahu 2565mdpl pukul 10.40 pagi. Ada versi juga yang menyebutkan ketinggian puncak Prau yakni 2590, namun ku tak ambil pusing hehe. ' A peak of thousand hills', tak berlebihan julukan itu diberikan kepada gunung Prau ini. Yang memang ini adalah titik tertinggi, dari bukit-bukit Prau itu sendiri, bahkan tertinggi dari bukit-bukit disekitar Dieng sekalipun. Trianggulasi hanya tugu kecil 30cman saja kala itu, entahlah kalau yang versi sekarang ini hehe. Juga cukup banyak pendaki yang turun via Dieng, dan kita berbelok ke kiri mengikuti punggungan. 

Pos 3 Nganjir Dieng pukul 11 siang. Ada pertigaan, yakni bila lurus kita kearah puncak Pemancar, dan kiri kearah Dieng. Memutuskan langsung turun, karena waktu yang terbatas. Juga sesiang ini, kabut tebal sudah menghalangi pandangan. 

😛

Pos 2 pukul 11.30. Kita ngebreak cukup lama tuk menunggu yang lainnya. Juga ada beberapa pertigaan arah Dwarawati dan Kalilembu, yang bila kita tak memperhatikan bisa keluar didesa lain hehe.

Pos 1 Gemekan pukul 12.10 siang. Kabut mulai turun, dan kita masih Percaya diri ini hanya gerimis. Taunya berubah deras dengan cepat, kitapun kelimpungan. Berdalih sedikit lagi sampe, dan kepalang tanggung yasudah trabas ajalah XD

Pos 1 gunung Prau via Dieng
Pintu Rimba

Pun pukul 12.20 kita sudah tiba di pintu rimba jalur Dieng, dan vegetasi berubah menjadi ladang penduduk. Terus menyusuri jalur, dan kami baru tiba di basecamp Prau Dieng 2100mdpl pukul 12.40 siang. Basecampnya pun lengkap, dari gapura, batu peletakan, MCK, dan pos registrasi yang rapi. Namun Patakbanteng tetap menjadi favorit, karena akses paling dekat ke area 'Camp Sunrise'.


Kita pun berteduh, dan terjebak hujan. Cukup lama, bahkan keburu untuk bongkar kompor nesting tuk masak dan ngopi. Pukul 2 siang, kami bertempat pamit pisah ke 3 pelajar Cigombong tadi. See you kalian, semoga kita kembali dipertemukan suatu hari nanti. +-10menitan dari basecamp ke jalan raya, kitapun menyempatkan tuk berfoto di plang DIENG yang sangat ikonik. Dan kita bergegas naik ke bus 3/4, yang membawa kami ke terminal Mendolo. 

Gapura basecamp Dieng

Ikonik place


Semoga kita bisa kembali, berwisata disini. Ke Candi Arjuna, kawah Sikidang, Batu Ratapan Angin, Telaga Warna, bukit Sikunir, dan harapan menghadiri Dieng Culture Festival di kemudian tahun nanti.

Meski kita was-was tertinggal bus Sinar Jaya selama diperjalanan, kita pun tiba dan kembali mepet. Tiba di Mendolo pukul 16, bus arah Bogor pun sudah standby. Tak sempat mandi bahkan berganti baju, kita langsung naik ke bus. Hujan yang terus mengguyur membuat suasana cukup becek didalam bus, ditambah outfit kami yang lembab sekali. Bus pun hampir terisi penuh, dan tak ada celah tuk bangku kosong. Meninggalkan Mendolo Wonosobo pukul 17, dadah 🖐️Meski kondisi kita penuh keterbatasan, namun lelahnya mendaki membuat kita tetap tibra selama diperjalanan.

Hingga kami bertempat finish di Bogor pukul 6 pagi tuk keesokan harinya, alhamdulillah. Terimakasih telah mewarnai cerita pendakian kita ini, mas Imam dan Ruby.

Salam Lestari!

CATATAN WAKTU
11/12
07.00 Terminal Mendolo Wonosobo. Bus Sinar Jaya dari Baranangsiang, Eksekutif 130rb
08.30 Mendolo - Patakbanteng. Bus 3/4 15rb
10.00 Patakbanteng 2000mdpl. Tiket masuk 10rb
12.00 Mulai trekking
12.30 Pos 1 Sikut Dewo
13.40 Pos 2 Canggal Walangan
15.00 Pos 3 Cacingan 2370
16.00 Camp Area 2570

12/12
05.30 Bangun
10.00 Turun via Dieng
10.40 Puncak gunung Prau/Prahu 2565/2590
11.00 Pos 3 Nganjir
11.30 Pos 2
12.10 Pos 1 Gemekan
12.20 Pintu Rimba
12.40 Basecamp Dieng 2100
14.00 Dieng - Mendolo. Bus 3/4 15rb
16.00 Terminal Mendolo
17.00 Mendolo - Baranangsiang Bogor. Bus Sinar Jaya 112rb

SELESAI~